MAIN CAST : Kim taeyeon
Tiffany hwang
OTHER CAST : ada deeeehh :p
GENRE :
Romance, Comedy ancur ._. (again), Yuri? (maybe), Gender-bender? (maybe)
RATING :
?????????????????
LENGTH :
?????????????????
AUTHOR : Anggit GF
.
.
.
.
.
.
Taeyeon POV
Ehem.. ehem.. euu..
na-nama ku kim taeyeon. Aku adalah seorang manusia ._.
(Author : elah mbak itu sih jelas! emang lu
kira elu apaan? Seonggok ‘pup’? eh?
Taeng : apa lo kate!? Gue jejelin ke
sepitenk juga lo!
Author : alamak! Biji toge lagi marah :p
Taeng :
njirrr! =____=” *lempar author ke alpha
centauri* mas mas, yang tadi itu di edit aja, bagian introductionnya gue ulang
lagi ye?
Kameramen : *cengo*)
**********
TAKE TWO!!
ACTION!!
.
.
.
.
Taeyeon POV
Namaku Kim
Taeyeon, seorang gadis biasa yang sedang dalam perjalanan mencari ilmu
sebanyak-banyaknya, setinggi-tingginya!
(Author: Eh? Kok
tinggi? Lu kan pendek :P jangan sok ketinggian deh! Ntar lo kalo jatoh sakit
loh.. apalagi kalo jatohnya nyungseb ke tanah, bisa-bisa lu kebentur terus tulang
lu malah tambah mengkerut(?) dan akhirnya jadi liliput XD *ketawa evil*
Taeyeon :
AAARRGGGHH!!! *tendang author ke bikini bottom* jangan balik lagi lo!! Dasar
author gila.. bisa-bisanya gue maen jadi main cast di ff nya ini? Sebenernya
gue ogah banget, tapi mau gimana lagi gue lagi butuh duit buat beli zevit
grow(?))
=____= halahhh apa
ini!? CUTTT!! back to story>>>
TAKE THREE!!
ACTION!!
.
.
.
Taeyeon POV
Aku hidup sebagai
pelajar di SM high school dengan berbagai kesibukannya yang membuat neutron ku
serasa mau putus dan lepas dari syaraf pusatnya=.= Yaps! Kalian pasti tahu
sendiri. Hmm.. Orang bijak pernah berkata carilah
ilmu sampai ke negeri cina tapi menurutku itu adalah pribahasa yang sudah
tidak berlaku lagi alias kadaluarsa, jadul, dan istilah yang paling baru saat
ini yaitu KUDET. Kenapa? Karena di lihat dari letak geografis, cina dan korea
itu hanya terpaut jarak beberapa kilometer saja. Bahkan di zaman globalisasi
seperti sekarang ini, kita bisa pergi ke cina dan tiba di sana hanya dalam
hitungan menit. Dan untuk apa kita pergi mencari ilmu ke cina jika banyak
sekolah/perguruan tinggi yang lebih elit dan berkualitas di luar cina.
Benarkan? Aku yakin yang membuat pribahasa carilah
ilmu ke negeri cina itu adalah orang yang babo.
(Author : ni orang kenapa jadi ngomongin
cina??? =,= *plakk, abaikan*)
Tadinya aku ingin
bersekolah di Harvard atau Oxford, kalian tahu, sebenarnya otakku cukup mumpuni
loh J *narsis lo! =..=* tapi karena usaha krupuk
kulit(?) milik appa dan eommaku tidak kunjung membuahkan uang yang banyak dan
hanya dapat membuahkan semangkuk besar nasi yang di bagi kepada 5 orang di
rumah termasuk aku, terpaksa aku hanya dapat bersekolah di sekolah biasa.
Menyedihkan T^T
Awalnya setiap
hariku adalah hari yang membosankan. Setiap hari melakukan aktifitas yang sama.
Pagi hari menunggu bis kesekolah, lalu duduk di bis sambil melamun, lalu di
sekolah hanya mendengarkan guru mengomel di depan kelas, sore harinya pulang,
lalu tidur, lalu bangun, mandi dan kembali menunggu bis sekolah =___= begitulah
seterusnya, siklus kehidupan yang membosankan bukan?
Namun, akhir-akhir
ini aku bertemu seseorang. Seseorang yang bisa di katakan mulai menghapus
siklus membosankan itu.
Step..Stephanie
Hwang.. Nama yang terdengar aneh bagi sebangian besar orang korea, nama itu
sungguh membuat lidah ku kelu, yaa.. lidahku memang pendek seperti tubuhku
*eh?* dan aku juga memang sedikit cadel, makanya aku memanggilnya dengan
sebutan tiffany atau ppany saja. Dia adalah murid baru di sekolah yang katanya
baru saja pindah dari California. Hmm.. California? Kalau tidak salah itu
adalah salah satu kota besar di negeri paman Sam di sebrang samudra pasifik
sana. Sangat jauh memang.. aku saja heran kenapa dia malah pindah ke sini, dan
bersekolah di sekolah biasa seperti ku. Padahal di sana mungkin dia bisa
bersekolah di Harvard. Sekolah impianku dari dulu -_-
Tapi namanya juga
takdir.. tuhan mengatur kehidupan seseorang sedemikian rupa. Hingga pada
saatnya takdir itu tiba, kau tidak bisa menolaknya. Seperti yang kurasakan saat
ini.. kehadiran tiffany seolah merubah kehidupanku. Entah kenapa gadis itu..
seperti memberikanku semangat baru. Pertama kali aku melihatnya, jantungku
terasa berdebar. Memompa darah lebih cepat dari biasanya. Tapi untunglah aku
tidak terkena darah tinggi =.=
Saat ia tersenyum
padaku apalagi sambil menunjukan eyesmile-nya, Waktu ini seolah ingin ku
hentikan. Like a goddess! Aku tidak ingin moment seperti ini cepat berlalu. Oh
god.. please give me a time machine! >.<
5 bulan. 5 bulan
sudah aku dan tiffany saling mengenal dan kini kami menjadi sahabat. Waktu yang
bisa di bilang sangat singkat untuk mengenal seseorang, apalagi ketika kau bertemu dengan orang asing
dari negara lain dan kau langsung menganggapnya sebagai sahabat dekatmu. “Sahabat dekat” kalimat itu
seolah memiliki 2 arti yang berbeda. Seorang “sahabat”, tapi lebih dari itu
kami juga sangat “dekat”. Pernyataan yang klise memang.. seperti “friend” dan
“girlfriend” hanya beda beberapa huruf saja sudah mampu mengubah persepsinya. Hhhn..
Terkadang aku juga
merasa ada yang aneh dengan diriku.. kenapa hanya pada tiffany..? kenapa hanya
dia yang membuatku merasakan “fallin love at the first sight”? whoa? what a
minute..?? Love? Hmm.. memang sulit untuk mengakuinya. Hatiku ini seolah
berkata,, yes, she’s your destiny! Come
on, get she! But, aku tahu ini
adalah hal tidak wajar -.-
Sebelumnya
sunbaemin ku leeteuk oppa, juga pernah mengutarakan perasaannya padaku, tapi
mengapa aku tidak merasakan apa yang namanya L.O.V.E. sedikitpun -_- aish.. dan
aku malah menghayal diriku dengan tiffany. Parahnya, aku selalu senyam-senyum
sendiri jika memikirkan hal itu. Paboya kim taeyeon!
*************
Aku kembali
melamun.. menatap langit-langit kamarku yang kusam, meninggalkan jejak-jejak
coklat akibat air yang kadang menetes jika terjadi hujan lebat. Jangan aneh
akan hal itu, ini sudah biasa. Dan bahkan menjadi trademark keluargaku di
kalangan teman-teman. “the roof art of kim’s family” entah kenapa tiffany
memberikan julukan itu. Atap yang kusam karena bocor adalah seni baginya.
Aneh.. hal konyol seperti itu di sebut seni? Dia memang suka mengunjungi
rumahku untuk mengerjakan tugas bersama atau sekedar bermain. Sudah ku bilang
tadi, kami ini sangat dekat. Katanya rumahku ini unik, seperti museum Haha..
mungkin ia belum pernah menemukan rumah jadul di callifornia seperti rumahku
ini. Aku terkekeh geli ketika mengingat betapa polosnya tiffany saat pertama
kali berkunjung ke sini. Aish.. ppany.. kenapa kau selalu tidak lepas dari
pikiranku!?
Huft.. love is hard..
Tok tok tok..
Aku mendengar
suara pintu kamarku di ketuk di dari luar.
“nugu?”
“ini aku, oppamu
yang paling tampan dunia akherat..” aku bisa mendengar oppaku jiwoong berbisik
di balik pintu kamarku dan menyebut dirinya sendiri tampan. Hoeekk..
mendengarnya saja aku ingin muntah.
“mwo? Ada perlu
apa oppa denganku?” teriakku dari dalam kamar. Masih belum membukakan pintu
untuknya. Aku takut ia akan menjahiliku. Kau tahu, kim jiwoong adalah manusia
terevil kedua yang ku tahu setelah cho kyuhyun, temanku di sekolah. Aku sudah
sering menjadi korbannya bahkan sejak kanak-kanak ia sudah evil. Aku terkadang
tidak percaya ia adalah kakak ku =.=
“aku hanya ingin
meminta saran padamu..”
“saran? Apa
maksudmu? Jangan coba menjahiliku lagi!”
“aish, aku tidak
akan menjahilimu, ayolah bukakan pintunya.. pleasee~” aku tahu di sebrang sana
pasti ia sedang memohon sambil beraegyo. Walaupun aku tidak melihatnya, tapi
aku bisa mendengar suaranya yang di buat imut se imut mungkin. Dan itu
membuatku semakin ingin muntah =___=
“haah~ masuk saja,
tidak di kunci kok,,” dari pada aku harus mendengar dia beraegyo, lebih baik
aku mengizinkannya untuk masuk. Kemudian aku melihat oppa masuk ke kamarku sembari
membawa sebuah buku catatan. Apa yang sebenarnya ingin dia lakukan?
“kau belum tidur
taengoo?”
“kalau aku sudah
tidur, aku tidak akan mengizinkanmu masuk”
“ah.. ne,,”
“ada perlu apa
denganku oppa? Cepat katakan aku sudah mulai ngantuk”
“oh,, iya,aku
hanya ingin meminta pendapatmu.. besok hari sabtu, aku akan kencan dengan
yeojachinguku, lebih baik aku memberi dia hadiah apa ya? Bunga mawar atau
coklat?”
“hmm.. kurasa
tidak kedua-duanya..”
“eh? wae?”
“mawar, mawar itu
akan cepat layu, karena itu adalah tumbuhan. Walaupun oppa memberinya bunga
mawar segar, tetap saja dalam perjalanan ia akan layu. Yeoja biasanya tidak
suka itu, dan bisa saja jika kencan selesai ia akan membuangnya”
“yak! Kejam
sekali.. hmm.. bagaimana jika bunga mawar buatan, bunganya tidak akan layu
kan?”
“ishh, oppa babo :P
bunga buatan akan semakin merendahkan harga dirimu oppa.. dia akan berpikir ‘untuk
apa barang yang seperti ini? Aku pun bisa membelinya, murahan sekali’ dan oppa
akan di anggap sebagai namja tak bermodal yang tidak ada perjuangannya”
“hah! Kalau begitu
coklat! Coklat itu manis, identik dengan cinta iyakan?”
“justru manis
itulah yang di takuti oleh yeoja, coklat mengandung gula, karbohidrat dan lemak
yang akan membuat mereka seperti putri Fiona di film shrek. Kebanyakan yeoja
akan menghindari makanan berlemak tinggi seperti coklat”
“lah? Kalau
seperti itu hadiah seperti apa yang harus ku berikan?”
“hmm.. apa ya? Cobalah
boneka atau.. aha! Couple necklace!”
“kalung couple?”
“yap! Itu akan
lebih membuktikan kalau kalian seorang pasangan yang mencintai satu sama lain,
selain itu kalung couple akan bertahan lebih lama, bahkan jika kalian sudah
putus, dia akan mengingat oppa karena kalung itu akan menyimpan kenangan
kalian, begitupun sebaliknya.. oppa akan mengingat dia terus”
“ohh, aku baru
paham.. haha aku akan memberinya kalung couple. Gomawo my dongsaeng! Kau sangat
sangat membantuku! Uugh~” jiwoong tiba-tiba mencubit pipiku denga kedua
tangannya.
“yakk! Hentikan!”
aku langsung mengusap-usap pipiku. Cubitannya cukup keras juga, ia pikir pipiku
adonan roti apa?
“aku gemas padamu
taeng! Kau seperti dookong! Aku tinggal memberimu pakaian hijau seperti kacang
kapri itu dan kau tinggal masuk ke dalamnya. Mirip. Hahaha!” ia langsung
bangkit dan hendak kabur dari kamarku.
“yakk! Kim
jiwoong!” aku melemparkan salah satu bantal dookongku padanya sebelum ia keluar.
Lemparanku sukses mengenai kepalanya.
“aww!”
“haha! Rasakan itu
evil!” aku tertawa penuh kemenangan. Tapi aku tahu rasa sakit cubitannya ini
tidak sebanding dengan sakit terkena lemparan bantal. Aku hanya bisa mendengus
kesal. Aku mengambil salah satu boneka dookongku yang berbentuk bulat dan menatapnya
lekat-lekat.
“apa benar aku
mirip denganmu?” aish, gila.. aku berbicara sendiri dengan dookong? BUG! Ku
pukul boneka itu dan ku jadikan sandaran kepalaku untuk tidur. Hmm.. sebenarnya
aku tidak benar-benar tidur, aku kembali memikirkan omonganku dengan jiwoong
barusan. Kenapa tiba-tiba aku memberinya saran seperti itu?
Couple necklace..
aku jadi teringat
dengan dengan benda itu. Benda yang pertama kali aku berikan padanya sebagai
hadiah natal dan tanda persahabatan kami. Kalung yang bentuknya kunci dan
gembok. Unik. Makanya aku memilih itu. Tapi bukan hanya alasan itu saja sih..
aku memilihnya karena memang kalung itu seperti memiliki maksud tertentu. Aku
memberikan kalung berbentuk gembok untuk tiffany dan berbentuk kunci untuk ku.
Dengan harapan hanya aku yang dapat membuka hati tiffany dan meletakan hatiku
bersamanya lalu menguncinya untuk menjaga kedua hati itu tetap bersama
selamanya. Aah.. hayalan yang indah. Aku berharap hal tersebut bukan hanya
sekedar hayalan.
Bagi jiwoong oppa ini
bukanlah hal yang cukup sulit. Yeah, secara dia namja.. -_-Tapi bagiku? Whoa..
jelas terlihat sangat sulit, mengingat ini adalah hal yang terlarang.
Lost in forbidden
love.. it’s really hard..
Jika takdir bisa
di ubah.. dan misalnya aku di takdirkan sebagai seorang namja.. mungkin perkara
ini akan jadi lebih mudah.
******************
Author POV
Krrriiiiiing~
Alarm jam waker
berbunyi nyaring dan menggema di kamar yang bernuansa biru muda itu. Seseoreang
di balik selimut mulai bergeliat tanda ia akan segera beranjak dari tempat
ternyamannya saat ini. Tangannya menjulur mencoba meraih jam waker yang sedari tadi
membisingkan suasana yang agak dingin di pagi hari ini.
“hoaaamm..”
matanya sedikit terbuka. Ia melihat ke arah jam itu dan sedikit bergumam.
“jam berapa
sekarang??? Hmmm . . . . . . . . mwoya!!?? Jam 5.30!? aku bisa terlambat!!”
taeyeon langsung melompat dari tempat tidurnya. Melempar selimutnya ke segala
arah. Boneka dookong yang semalaman ia peluk pun berserakan di lantai akibat
dorongan tubuh taeyeon yang tiba-tiba.
1 jam lagi ia
harus segera sampai di halte bis. Jangan sampai ia ketinggalan bis hari ini
atau tamat riwayatnya. Apalagi sekarang ada ujian matematika di jam pertama.
Bayangkan di pagi hari dirimu sudah suguhi dengan angka dan rumus. Kalau otakmu
tidak kuat mungkin sekarang kau akan memutuskan untuk tidak bersekolah saja.
*yap! Itu yang akan author lakukan jika ada di posisi taeng XD plakk! (jangan
di tiru)*
Ia berlari
mengambil handuk yang tergantung di kamarnya dan langsung pergi ke kamar mandi.
Blam!
Ia mengunci pintu
kamar mandi, mengambil sikat dan pasta giginya. Mencoba nghilangkan rasa kantuk
yang masih menguasai dirinya, ia lalu membasahi wajahnya dengan air yang keluar
dari kran wastafel.
“ah segar..”
taeyeon mengambil handuk dan mengeringkan wajahnya. Saat pandangannya tertuju pada
cermin yang menempel di dinding kamar mandi tepatnya di atas watafel itu,
seketika matanya membulat. Ia berteriak dengan kencang.
“AAAAAAAAAAHH!!!”
TBC
apa yang terjadi dengan taeyeon sampai ia
berteriak? Apakah dia melihat hantu atau sosok author yang keceh nya ngalahin
yoona SNSD ini tiba-tiba muncul lagi hadapannya? XD *reader muntah darah*
napa gue bikin ff baru lagi ya? Padahal yang
Babo Hero aja baru part 1 -.- yaa gue lagi pengen aja bikin yang Taeny.. secara
otak gue emang gak pernah bisa stabil, ff yang lain aja belom di tamatin udah
muncul ide lainnya.. huft.. tapi yang ini kayaknya gak bakal terlalu panjang
deh.. mungkin twoshoot atau threeshoot atau fourshoot(?) entahlah -___- tunggu
saja part selanjutnya. Mian kalau ada typo, karena sesuatu itu tidak ada yang sempurna kecuali tuhan *sok banget gue :P* hahaha bye~ gue mau ngilang lagi. Sigh--!!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar