MONSTER

GENRE : terserah -____-
AUTHOR : Anggit GF
Hahahahha gue lagi
stress! Hahahahahaha.. pecapa gila! Kakak kelas gila! Kampret semuanyaaaaaaaaa!
Hahahhahahahahahaha hei “A ksatria (upil)” dan “Anggana laras (belek)”
nyemplung sana ke jamban!!! Makanin tuh kotoran gue!! Hahahahaha... sumpeh
author lagi stress... tapi gue jg aneh, gue msih bs tetep bkin ff wlau otak gue dah error stadium akhir -____- ini ff pelampiasan kekesalan gue dan kestresan gue
setelah “camping pecapa” yang an**** buanget!!! PUAH!! FUCK YOU PRAMUKA!!!
*oops -.-* udah deh daripada gue ngoceh ga jelas, selamat membaca ajaaaaa...
hahahahaha!!
.
.
.
.
.
.
Aku sudah lelah
dengan semua ini,
Kau tidak tahu
siapa aku yang sebenarnya,,
Jangan memaksaku
untuk mencelakaimu..
Betapapun kerasnya
aku menahan diri,
Tetap saja perasaan
itu selalu menguasai diriku,
Apa aku benar-benar
monster?
“maaf taeyeon tapi
kami tidak punya sesuatu seperti yang kau minta.. coba ke rumah yang lain saja..”
“tapi bu.. ini..”
Brak
Belum selesai
taeyeon berbicara si tuan rumah langsung menutup pintunya.
“tapi... ini..
rumah terakhir...” taeyeon tertunduk lemas. Sudah separuh kota seoul ia kelilingi
untuk mencari peralatan camping pecapa. Rambut pendeknya basah kuyup karena hujan.
Ia terpaksa menantang hujan demi mendapatkan tenda bagi kelompoknya. Baju yang
basah dan badandannya yang kecil semakin terlihat kurus karena dari pagi ia
belum makan secuil nasipun.
Taeyeon terlalu
sibuk dengan urusan sekolahnya yang sebenarnya bisa di bilang bukan sekolah
tapi tempat latihan militer. Bayangkan saja, setiap hari ia harus berangkat jam
5.30 pagi dan pulang jam 17.30. 12 jam ia terus berada di sekolah. Apalagi
sekarang di sekolahnya akan di adakan camping, otomatis untuk tidur saja
rasanya sulit. Camping pecapa menurut orang-orang adalah camping yang tidak
wajar. Karena setiap muridnya di WAJIBkan membawa persyaratan yang lebih dari
200 peralatan dan pakaian dan makanan. Yang semuanya susah untuk di dapatkan.
“bagaimana ini..
aku harus kemana lagi..??” taeyeon kebingungan. Sekarang pikirannya sudah tidak
karuan lagi. Ia sudah amat lelah dengan semua ini. Tiba tiba hp taeyeon
bergetar. Ada senuah sms dari temannya..
From :
sunhye
To :
taeyeon
Taeng apa kau sudah mendapatkan peralatan yang di butuhkan untuk besok?
Kemudian taeyeon
membalas sms itu..
From :
taeyeon
To :
sunhye
Belum, aku sudah mencarinya kemana2.. lebih
baik suruh orang lain sja mencarinya, aku sudah lelah..
Tak berapa lama
ada sms dari sunhye lagi..
From :
sunhye
To :
taeyeon
Kau ini bagaimana!? orang lain lain sudah
tidak mau, lebih baik kau saja! Pokoknya harus dapat!
Taeyeon
mengepalkan tangannya geram ketika membaca sms terakhir dari sunhye.
“aaaaaarrgghhh!!
Sialan! Persetan! Kau tidak merasakan betapa tersiksanya aku!!”
DUAKK!
Saking kesalnya ia
sampai menendang tong sampah di jalanan.
Taeyeon POV
Kau tidak
merasakan betapa tersiksanya aku..
“aaaagggrh!” aku
mengacak acak rambutku. dadaku terasa sesak. Perut ku terasa panas. Bisa kurasakan
panasnya menjalar sampai ke ubun-ubun. Aku sudah lelah dengan semua ini!!
DUAKK!
BUKK!
Aku sangat kesal!
aku menendang tong sampah dan memukul tembok sebuah toko dengan keras. Aku tak
merasakan sakit sama sekali di tanganku, amarahku lebih besar dari rasa sakit
itu.
“bisa-bisanya dia
memperlakukanku seperti babu yang bisa di suruh seenaknya. Jika aku bisa
memegang lehernya akan ku cekik ia sampai mati! Aaaghh! ini semua gara-gara
pecapa! Kalau tidak ada pecapa hidupku takkan menderita seperti ini! Sebutan “A
Ksatria” dan “Anggana Laras” bagi kakak kelas panitia pecapa membuatku MUAK!
OMONG KOSONG! PERSETAN! Mereka tidak pantas di sebut seperti itu! kalau
sebutannya “babi budug” atau “anjing rabies” kurasa lebih PANTAS!
Hahahahahaha!” aku terus mengoceh di sepanjang jalan yang di guyur hujan. Saat
itu pikiran ku entah kemana..
“hey! Jalan yang
benar bodoh!” teriak seorang pria yang menabrak ku.
“kau yang bodoh!
Dasar pria tua jelek! Harusnya kau mati sekarang juga orang tua!” teriakku tak
kalah keras. kurasa otak ku terlalu error untuk bicara/sekedar berjalan lurus,
Dan melihat ke depan. Yang ku lihat dari pria itu hanyalah janggut dan kumisnya
yang lebat.
“apa katamu!?”
samar-samar ku lihat pria itu mengejarku sambil membawa sebongkah kayu. Aku
berpikir ia akan memukulku atau apalah dengan kayu itu. Aku pun segera berlari
menjauh walau sempoyongan. Ku lihat di ujung jlan ada gang sempit. Langsung saja
aku berlari dan bersembunyi di sana.
“hosh..hosh..
sepertinya dia tidak mengejarku lagi..” kataku yang bersembunyi di balik
tong sampah di gang itu sambil
berjongkok dan memeluk lututku yang gemetaran. Bukan karena takut, tapi karena dinginnya
hujan yang sedari tadi menguyur sekujur tubuhku. Setelah memastikan pria itu
pergi. Aku berdiri dari tempat ku jongkok tadi. Memperhatikan suasana gang yang
dingin, sempit, sepi dan gelap. Di sana yang ku pikirkan hanya bagaimana cara
mendapatkan peralatan untuk memenuhi persyaratan memuakan dari seniorku. Kupikir-pikir...
aku sudah melakukan segala cara untuk
memenuhi keinginan mereka. Tapi kanapa kenyataannya berbeda. Semua yang ku
lakukan seolah sia-sia di mata para senior dan teman-teman.
Aku terdiam
sejenak . . . . . . .
Mencoba
mengartikan apa yang ada di kepalaku . . .
Apa yang sedang kualami
. . . sampai aku merasa diriku ada dalam belenggu . . .
Yaa.. aku baru
menyadarinya, mereka ingin aku gagal! mereka hanya ingin dirinya sendirilah
yang menang! Mereka kira hanya merekalah yang paling berkuasa! Memperlakukanku dengan
seenaknya seolah aku hanya anak kecil yang bisa di perbudak, di hinakan dan
menjadi pelampiasan amarah mereka dengan mudah.
TIDAAKK!!!
Mereka tidak tau
siapa aku yang sebenarnya..
Yaa, kita lihat saja
besok. Siapa yang akan tertawa pada akhirnya..
To be continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar