Senin, 12 November 2012

Monster


MONSTER




CAST              : cari aja sendiri gue males nyebutinnya -___-
GENRE            : terserah -____-
AUTHOR        : Anggit GF

Hahahahha gue lagi stress! Hahahahahaha.. pecapa gila! Kakak kelas gila! Kampret semuanyaaaaaaaaa! Hahahhahahahahahaha hei “A ksatria (upil)” dan “Anggana laras (belek)” nyemplung sana ke jamban!!! Makanin tuh kotoran gue!! Hahahahaha... sumpeh author lagi stress... tapi gue jg aneh, gue msih bs tetep bkin ff wlau otak gue dah error stadium akhir -____- ini ff pelampiasan kekesalan gue dan kestresan gue setelah “camping pecapa” yang an**** buanget!!! PUAH!! FUCK YOU PRAMUKA!!! *oops -.-* udah deh daripada gue ngoceh ga jelas, selamat membaca ajaaaaa... hahahahaha!!
.
.
.
.
.
.

Aku sudah lelah dengan semua ini,
Kau tidak tahu siapa aku yang sebenarnya,,
Jangan memaksaku untuk mencelakaimu..

Betapapun kerasnya aku menahan diri,
Tetap saja perasaan itu selalu menguasai diriku,
Apa aku benar-benar monster?


“maaf taeyeon tapi kami tidak punya sesuatu seperti yang kau minta.. coba ke rumah yang lain saja..”
“tapi bu.. ini..”

Brak

Belum selesai taeyeon berbicara si tuan rumah langsung menutup pintunya.

“tapi... ini.. rumah terakhir...” taeyeon tertunduk lemas. Sudah separuh kota seoul ia kelilingi untuk mencari peralatan camping pecapa. Rambut pendeknya basah kuyup karena hujan. Ia terpaksa menantang hujan demi mendapatkan tenda bagi kelompoknya. Baju yang basah dan badandannya yang kecil semakin terlihat kurus karena dari pagi ia belum makan secuil nasipun.

Taeyeon terlalu sibuk dengan urusan sekolahnya yang sebenarnya bisa di bilang bukan sekolah tapi tempat latihan militer. Bayangkan saja, setiap hari ia harus berangkat jam 5.30 pagi dan pulang jam 17.30. 12 jam ia terus berada di sekolah. Apalagi sekarang di sekolahnya akan di adakan camping, otomatis untuk tidur saja rasanya sulit. Camping pecapa menurut orang-orang adalah camping yang tidak wajar. Karena setiap muridnya di WAJIBkan membawa persyaratan yang lebih dari 200 peralatan dan pakaian dan makanan. Yang semuanya susah untuk di dapatkan.

“bagaimana ini.. aku harus kemana lagi..??” taeyeon kebingungan. Sekarang pikirannya sudah tidak karuan lagi. Ia sudah amat lelah dengan semua ini. Tiba tiba hp taeyeon bergetar. Ada senuah sms dari temannya..

From   : sunhye
To        : taeyeon
Taeng apa kau sudah mendapatkan peralatan yang di butuhkan untuk besok?

Kemudian taeyeon membalas sms itu..

From   : taeyeon
To        : sunhye
Belum, aku sudah mencarinya kemana2.. lebih baik suruh orang lain sja mencarinya, aku sudah lelah..

Tak berapa lama ada sms dari sunhye lagi..

From   : sunhye
To        : taeyeon
Kau ini bagaimana!? orang lain lain sudah tidak mau, lebih baik kau saja! Pokoknya harus dapat!

Taeyeon mengepalkan tangannya geram ketika membaca sms terakhir dari sunhye.
“aaaaaarrgghhh!! Sialan! Persetan! Kau tidak merasakan betapa tersiksanya aku!!”

DUAKK!

Saking kesalnya ia sampai menendang tong sampah di jalanan.

Taeyeon POV

Kau tidak merasakan betapa tersiksanya aku..
“aaaagggrh!” aku mengacak acak rambutku. dadaku terasa sesak. Perut ku terasa panas. Bisa kurasakan panasnya menjalar sampai ke ubun-ubun. Aku sudah lelah dengan semua ini!!

DUAKK!

BUKK!

Aku sangat kesal! aku menendang tong sampah dan memukul tembok sebuah toko dengan keras. Aku tak merasakan sakit sama sekali di tanganku, amarahku lebih besar dari rasa sakit itu.

“bisa-bisanya dia memperlakukanku seperti babu yang bisa di suruh seenaknya. Jika aku bisa memegang lehernya akan ku cekik ia sampai mati! Aaaghh! ini semua gara-gara pecapa! Kalau tidak ada pecapa hidupku takkan menderita seperti ini! Sebutan “A Ksatria” dan “Anggana Laras” bagi kakak kelas panitia pecapa membuatku MUAK! OMONG KOSONG! PERSETAN! Mereka tidak pantas di sebut seperti itu! kalau sebutannya “babi budug” atau “anjing rabies” kurasa lebih PANTAS! Hahahahahaha!” aku terus mengoceh di sepanjang jalan yang di guyur hujan. Saat itu pikiran ku entah kemana..

“hey! Jalan yang benar bodoh!” teriak seorang pria yang menabrak ku.

“kau yang bodoh! Dasar pria tua jelek! Harusnya kau mati sekarang juga orang tua!” teriakku tak kalah keras. kurasa otak ku terlalu error untuk bicara/sekedar berjalan lurus, Dan melihat ke depan. Yang ku lihat dari pria itu hanyalah janggut dan kumisnya yang lebat.

“apa katamu!?” samar-samar ku lihat pria itu mengejarku sambil membawa sebongkah kayu. Aku berpikir ia akan memukulku atau apalah dengan kayu itu. Aku pun segera berlari menjauh walau sempoyongan. Ku lihat di ujung jlan ada gang sempit. Langsung saja aku berlari dan bersembunyi di sana.

“hosh..hosh.. sepertinya dia tidak mengejarku lagi..” kataku yang bersembunyi di balik tong  sampah di gang itu sambil berjongkok dan memeluk lututku yang gemetaran. Bukan karena takut, tapi karena dinginnya hujan yang sedari tadi menguyur sekujur tubuhku. Setelah memastikan pria itu pergi. Aku berdiri dari tempat ku jongkok tadi. Memperhatikan suasana gang yang dingin, sempit, sepi dan gelap. Di sana yang ku pikirkan hanya bagaimana cara mendapatkan peralatan untuk memenuhi persyaratan memuakan dari seniorku. Kupikir-pikir...  aku sudah melakukan segala cara untuk memenuhi keinginan mereka. Tapi kanapa kenyataannya berbeda. Semua yang ku lakukan seolah sia-sia di mata para senior dan teman-teman.

Aku terdiam sejenak . . . . . . .
Mencoba mengartikan apa yang ada di kepalaku . . .
Apa yang sedang kualami . . . sampai aku merasa diriku ada dalam belenggu . . .

Yaa.. aku baru menyadarinya, mereka ingin aku gagal! mereka hanya ingin dirinya sendirilah yang menang! Mereka kira hanya merekalah yang paling berkuasa! Memperlakukanku dengan seenaknya seolah aku hanya anak kecil yang bisa di perbudak, di hinakan dan menjadi pelampiasan amarah mereka dengan mudah.

TIDAAKK!!!
Mereka tidak tau siapa aku yang sebenarnya..
Yaa, kita lihat saja besok. Siapa yang akan tertawa pada akhirnya..









To be continued..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar