The last
hope on a paper boat
CAST : cari aja sendiri ok? :)
GENRE : sad, romance
LENGTH : twoshoot
Annyeong.. aku
balik lagi meramaikan blog ku yang udah kayak rumah hantu tak terawat hhahaha
XD kayaknya sekarang aku korban lagu melow =.= sebab aku bikin ff sad
endiiiingg . . . . huaaa huaaa huaaa T^T ga tau kenapa pengen aja aja bikin ff
yang serius dikit... (kalo biasanya kan gaje)
Ini pertama
kalinya aku bkin ff sad, jadi maklum aja klo kurang dapet feelnya atau ga
terlalu sedih. Aku ga pandai berkata-kata, aku masih newbie di dunia ff termehek-mehek
:p
Disarankan
membacanya sambil mendengarkan lagu “perahu kertas (maudy ayunda)” yaa.. aku juga dapet inspirasinya dari situ
(dikit sih) hahaha..
Gimpo airport 15
nov 2012..
Di balik pintu
kedatangan, 9 gadis muda dengan para staf menejementnya melangkahkan kaki
menuju pintu keluar bandara. Ya mereka adalah girls generation yang baru saja
pulang dari jepang sehabis menjalani promosi single flower power.
Tiffany POV
Hari ini adalah
hari yang melelahkan, aku dan yang lainnya baru saja menjalankan promo single
terbaru kami di jepang. Yaa ini hanya awalnya aja, beberapa bulan kedepan pasti
akan lebih melelahkan lagi. Tapii.. kurasa rasa lelah itu bisa hilang tak kala
aku bisa melihatnya setiap hari.. seperti sekarang... eh kemana dia? Aku
terkejut ketika tidak mendapati sosok yang ku maksud. Sosok kim taeyeon yang
biasa selalu ada di sampingku tiba-tiba menghilang. Begitu aku membalikan
badanku aku melihatnya ada di belakang rombongan kami, aku merasa lega. Ia
hanya diam sambil memengangi kepalanya dan menutup mulutnya dengan sapu tangan,
aku juga merasa aneh. apa yang terjadi dengannya? Apakah dia kecapekan? ah
lebih baik aku menghampirinya saja.
“taeng kau tak
apa-apa?”
“yaa.. aku hanya
sedikit pusing, uhuk..uhuk.. aku tidak apa-apa kok” jawab taeyeon sambil
terbatuk-batuk dan memegang sapu tangan putih yang terlihat memerah.
“kau yakin? Kau
terlihat sakit, wajahmu juga pucat, lebih baik setelah ini kita ke dokter”
“tidak, aku hanya
kecapekan saat di jepang. Istirahat sebentar pasti akan baikan, kau tidak usah
khawatir fany-ah” katanya sambil tersenyum tulus padaku. Wajah malaikatnya
mengetarkan jiwaku. Tapi tetap saja aku masih merasa khawatir.
“yaa baiklah,
kalau begitu ayo cepat kita pulang ke dorm, di sana kau harus beristirahat..”
kataku sambil menarik tangannya. Ia hanya mengikutiku dari belakang sementara
aku terus menatap ke depan berusaha untuk mengejar rombongan yang mulai menjauh.
Tiba-tiba kurasakan genggaman tangannya terlepas.
“taeng kenapa kau
lepaskan tang.....”
Bruk
“astaga! taeng!
Kau kenapa? Bangun..bangun..” aku sangat terkejut. Taeyeon tiba-tiba saja
terjatuh dan pingsan. Aku berusaha mengguncang-guncangkan tubuhnya tapi tak
berhasil membuatnya bangun. Tangannya yang sedari tadi memegang sapu tangan
akhirnya terlepas. Aku terkejut mengetahui bahwa pada sapu tangan tersebut
terdapat banyak darah. Apa yang sebenarnya terjadi dengan taeyeon? Terasa
denyut nadinya mulai melemah. Aku pun panik dan segera meminta tolong.
“tolong! Manager
oppa! Yoona! Yuri! Taeyeon pingsan!” teriak ku ketika memanggil yang lainnya yang
sudah mendekati pintu keluar bandara.
“taeyeon unnie
pingsan!?”
“ayo segera
kesana!” Seketika semuanya berbalik dan berlari ke arah ku. Semuanya menjadi
panik. Mereka semua termasuk aku ikut mengangkat tubuh taeyeon yang tergeletak
pingsan di lantai bandara. Orang-orang yang melihat itu langsung mengerubuti
kami. Ada beberapa wartawan yang melihat itu malah tidak menolong sama sekali,
mereka sibuk menyilaukan mataku dengan lampu kamera yang mereka bawa. Sesuatu
yang sangat memuakan di saat genting seperti ini.
Kami langsung
membawa taeyeon ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit. Ini pasti akan
menjadi berita heboh di korea. Apalagi di kalangan fans dan netizen. Tapi aku
tidak peduli. Yang ada di otak ku hanyalah taeyeon. Jangan sampai terjadi
sesuatu yang membahayakan dirinya ya tuhan. Aku terus berdoa di dalam mobil
saat perjalanan ke rumah sakit.
@rumah sakit
Aku bersama dengan
yang lainnya menunggu di sebuah bangku di sampinng pintu sebuah ruangan putih
tertutup. Harap-harap cemas menunggu kabar dari dokter tentang keadaan taeyeon.
“tiffany,
sebenarnya apa yang terjadi dengan taeyeon sampai ia pingsan seperti itu?” Tanya
Jessica.
“iya fany,
katakan..” Tanya yang lainnya intens. Aku tau mereka juga tak dapat
menyembunyikan perasaan khawatirnya. sama seperti aku.
“entahlah, aku
juga tidak tahu. Taeyeon tiba-tiba saja terjatuh sambil memegang sapu tangannya
yang sudah berdarah.. aku langsung panik saat itu”
“berdarah? Apa jangan-jangan
taeng..... aish, itu tidak mungkin!”
“apa? Apa maksudmu?
Jangan membuat ku semakin khawatir sunny!” ucapan sunny semakin membuat ku tak
tenang.
“sudahlah lebih
baik kita berdoa supaya tidak terjadi apa-apa..”
Kami kembali
termenung dalam pikiran masing-masing. Beberapa menit kemudian dokter keluar
dari balik pintu putih itu.
“dokter, bagaimana
keadaan taeyeon?” jawaban dari pertanyaan itulah yang sangat ku tunggu-tunggu.
Semoga saja bukan hal yang buruk. Tetapi wajah dokter itu benar-benar tidak
menyakinkan.
“keadaannya . . .
kritis,”
“kritis? Memang apa yang terjadi pada taeyeon
dok,? Sepertinya sangat serius” Tanya manager oppa.
“apa kalian semua
tidak tahu?”
“tidak tahu soal
apa?”
“hhhh, sepertinya ini
memang sulit di jelaskan, tapi hal ini juga penting kalian ketahui,
sebenarnya.. taeyeon.. menderita kanker otak stadium 4”
Deg
Kata-kata itu
sungguh membuat nafasku tercekat. Sesak. Bagai ada ribuan jarum yang
menusuk-nusuk dada ini. Sungguh hal tidak bisa dipercaya.
Author POV
Setelah dokter
memberitahu semuanya pada mereka. Mereka pun di izinkan untuk melihat keadaan
taeyeon. Hati tiffany benar-benar sakit. Ia tak dapat membendung air matanya
saat melihat taeyeon kini terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan selang infus
serta alat bantu pernafasan yang menutupi mulut dan hidungnya. Wajah taeyeon
yang putih terlihat pucat pasi. Tak mereka sangka ia mengidap penyakit yang sangat
berbahaya itu. Ia tak pernah menceritakannya pada orang lain. Taeyeon memang
orang yang sedikit tertutup. Bahkan menyangkut kesehatannya sendiri.
Sekarang semuanya
menjadi bingung. Apa yang akan di lakukan snsd jika leader dan main vokalis
mereka terbaring lemah seperti sekarang? Apalagi mereka baru melakukan promosi
di jepang dan mungkin sebentar lagi akan comeback di korea.
“oppa, sekarang
bagaimana?” Tanya hyoyeon ke manager oppa.
“jalani dulu semampu
kalian, berharap dan berdoa yang terbaik untuk taeyeon..”
2 minggu sejak
peristiwa taeyeon pingsan di bandara dan divonis kanker otak stadium 4. Setiap
hari member snsd datang ke rumah sakit untuk menjenguknya. Para fans dan artis
korea lain juga ikut bersimpati dengan datang ke rumah sakit, memberikan
dukungan untuk kesembuhan leader dari girlband yang sedang popular itu. Selama waktu
2 minggu tersebut taeyeon masih belum sadarkan diri. Beberapa alat rumah sakit
masih terpasang di tubuhnya.
Hari ini tiffany
pergi menjenguk taeyeon sendirian, karena yang lainnya sedang sibuk dengan
aktifitasnya. Lorong demi lorong rumah sakit ia lalui menuju satu ruangan
dimana taeyeon terbaring di sana. Ia membuka pintu ruangan itu dengan perlahan.
Tiffany masih melihatnya dalam keadaan yang sama seperti 2 minggu lalu. Ia
kemudian mendekatinya. Duduk di samping ranjangnya dan meletakan beberapa
tangkai bunga lily putih kesukaan taeyeon di meja kecil di sudut ruangan.
“kim taeyeon..
kapan kau bangun? Bukalah matamu.. semua orang tak ingin melihatmu seperti ini..”
perlahan air mata mulai terbit dari sudut mata tiffany. Di genggamnya tangan
taeyeon yang semakin kurus, karena ia hanya mendapatkan nutrisi makanan dari
selang infus. Tiffany menangis sejadi-jadinya. Ia benar-benar tak kuasa melihat
taeyeon seperti sekarang.
Ia ingat dulu
ketika ia menangis taeyeonlah yang selalu menghiburnya. Ia selalu mengajak
tiffany ke taman hiburan, nonton film di bioskop, atau pergi ke tempat-tempat
yang indah. Yaa kini memori-memori itu seolah berputar kembali dalam otak
tiffany. Mengingatkannya pada masa-masa menyenangkan yang di lalui bersama
taeyeon. Masih ingat dalam pikiran, taeyeon pernah mengajaknya ke suatu tempat,
yang katanya adalah tempat untuk mengabulkan harapan..
TBC ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar