Senin, 19 November 2012

The last hope on a paper boat [part 2 END]


The last hope on a paper boat

CAST              : cari aja sendiri ok? :p
GENRE            : sad, romance
LENGTH         : twoshoot
AUTHOR        : Anggit GF

Recommended song : Maudy Ayunda - Perahu Kertas



adooohh -___- kampret beudd

maapin yaa.. tadi ada sedikit kesalahan teknis. blog aku tiba-tiba error. mendadak postingan ku jadi hilang! jadi harus aku posting ulang deh -,- tapi untungnnya yang sekarang bener lagi.. hahahaha.. XD *cipok blog* sekarang ayo kita lanjutkan mewek-mewekanya.. huuu.. huuu.. huu.. T^T
.
.
.
Masih ingat dalam pikiran, taeyeon pernah mengajaknya ke suatu tempat, yang katanya adalah tempat untuk mengabulkan harapan..

_Flashback_

“taeng kau mau membawa ku kemana?”
“kemana saja... hihi..” kata taeyeon tertawa kecil sambil menutup mata tiffany.
“kau tidak akan membawa ku ke kuburan atau istana drakula kan?”
“hmm, mungkin saja..” taeyeon tersenyum-senyum melihat wajah tiffany yang mulai ketakutan.
“aish, jangan taeng...”
“hahaha aku bohong.... nah sekarang buka matamu..” tiffany membuka mata dan sedikit mengejap-ngejapkanya.
“aah? Ini kan sungai han?”
“yap memang..”
“tae, kau membawaku ke sungai han untuk memancing?”
“tidak.. aku hanya ingin menghabiskan sore ini bersamamu” kata taeyeon tersenyum kecil. 

Ia duduk di rerumputan di pinggir sungai han. Tiffany juga ikut duduk di samping taeyeon. Keduanya menatap ke arah sungai yang mengalir tenang. Sungai han saat itu terlihat berwarna jingga karena pantulan cahaya matahari sore yang mulai meredup. Sesekali taeyeon melirik ke arah tiffany sambil tersenyum. Lalu ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kecil yang ia bawa. Secarik kertas dan sebuah ballpoint. Taeyeon menuliskan sesuatu pada kertas itu. Lalu kertas putih yang telah di tulisi itu ia bentuk menjadi sebuah perahu kertas.

“kau sedang apa tae?” Tanya tiffany penasaran melihat apa yang taeyeon lakukan.
“membuat harapan ..... untuk di kabulkan .......” katanya sambil menghanyutkan perahu kertas itu di atas sungai han.
“harapan? Harapan apa?”
“harapan agar snsd selalu menjadi grup musik terbaik, dan... harapan rahasia ku...”
“harapan rahasia? Hehe ini menarik, memangnya bisa di kabulkan ya?” tiffany terlihat antusias dengan apa yang di katakana taeyeon.
“tentu saja bisa, asal kau percaya.. aku sering melakukannya di sini, seseorang bilang kalau sungai ini tempat untuk mengabulkan semua harapan. mau mencobanya? Ini menyenangkan..” taeyeon menyodorkan secarik kertas dan ballpoint itu. Tiffany langsung menuliskan apa yang ia harapkan. Lalu fany menghayutkan perahu kertasnya di sungai sambil mengepalkan kedua tangannya seperti berdoa.
“apa yang kau harapkan?” Tanya taeyeon penasaran.
“apa yaa? Kau mau tahu?” goda tiffany. Taeyeon mengangguk cepat.
“beneran?”
“ya fany katakanlah..”
“umm... itu rahasia ku! Hahahaha..”
“ya! Hwang mi young! Kau pelit”
“kau sendiri tidak mengatakan harapan rahasiamu padaku, siapa yang pelit? Weee :P”
“ya! Awas kau ya! Rasakan ini hahahaha” taeyeon menyipratkan air ke wajah tiffany.
“taeng~! Bajuku basah.. huu..” rengek tiffany. Ia tak mau kalah, fany pun membalas perbuatan taeyeon. Mereka berdua kini tertawa-tawa sambil bermain air.

_flashback end_

Tiffany POV

Kenangan yang akan selalu ku ingat sepanjang hidupku. Aku ingin itu terulang kembali. Aku ingin merasakan saat saat bahagia denganmu lagi kim taeyeon. Maka dari itu, bangun lah..

“bangunlah taeyeon.. hiks.. kumohon buka matamu.. kau tak ingin mengecewakan semua orang di sekitarmu bukan? Kau tak ingin mengecewakan sone kan? Buktikan kalau kau leader yang hebat! Kau kuat, kumohon taeyeon...... hiks..hiks..hiks...” aku tak sanggup lagi. Air mataku mengalir deras tanpa bisa ku bendung. Meluapkan semua emosiku. Aku terus menggenggam sebelah tangannya dengan kedua tanganku, menutupi wajahku yang sembab karena menangis. Tiba-tiba kurasakan sesuatu yang aneh. Jari-jari taeyeon bergerak. Walau pelan bisa kurasakan. Dan memang iya. Tangannya pun mulai bergerak.

“tif..fany...”
Aku keget. Apa yang baru saja ku dengar itu? Seperti suara taeyeon. Aku langsung menatap wajahnya.
“tiffany....”

Suara itu terdengar lagi dan kali ini memang terucap dari bibir taeyeon yang bergetar menyebut namaku. Ajaib. Perlahan tapi pasti, bisa ku lihat taeyeon mulai sadar dan membuka matanya. Ia melirikku. Melirikku dengan mata indahnya yang sedikit sayu, ya tuhan ini keajaiban. Tangan taeyeon bergerak pelan kearah wajahku. Ia menghapus air mataku yang sejak tadi terus mengalir. Bisa kurasakan tangan lembutnya menyentuh pipiku.

“jangan...menangis...” ucapnya lemah.
“taeyeon! Kau sadar taeyeon? Kau sadar! Aku akan memberi tahu dokter!”
“tidak...” ia memegangi tanganku seolah tak mau aku pergi dari situ.
“jangan... aku tidak mau... dokter.. menggangu saat saat aku bersama mu..” katanya terbata-bata. Ia berusaha bangun dari tempat tidurnya. Aku panik dan langsung memegangi punggungnya mengingat ia belum pulih benar dari koma selama 2 minggu.
“jangan memaksakan diri, kau baru saja sadar..”
“aku hanya ingin wajahmu lebih dekat.. fany-ah..”
“taeyeon..” tatapan matanya terlihat seperti orang yang memohon dengan tulus. Akhirnya ku sandarkan kepalanya di atas sebuah bantal yang di buat berdiri, agar ia bisa duduk.
“fany.. maafkan aku...”
“untuk apa kau minta maaf? Kau tidak punya salah terhadapku..” kataku lirih. Sepertinya aku akan menangis lgi. Tatapannya itu.. ya tuhan..
“tidak, aku banyak mengecewakan semua orang... terutama kau.. aku terlalu banyak membuatmu bersedih...  mianhe fany-ah.. mianhe..” kata-katanya sungguh membuat hati ini tak karuan.
“untuk apa kau bicara seperti ituu? Sebelum kau berkata aku sudah memaafkanmu sejak dulu..” kataku meyakinkannya.
“kalau begitu..gomawo..” ia tersenyum. Kemudian menatap ke arah meja kecil. “bunga lily putih? Kau yang meletakannya di sana?”
“ne, kau suka?”
“hmm, sangat suka.. ku harap kau masih bisa mengirimkannya pada ku, walau aku sudah berada di tempat yang lain..”
“a-apa maksudmu? Jangan berkata yang tidak-tidak kim taeyeon!” aku terkejut dengan perkataan taeyeon berusan. Lalu ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya kembali..
“udara yang benar-benar segar... bolehkah aku memeluk mu fany-ah?” pintanya. Aku pun tidak dapat menolak dan hanya bisa menurutinya. Ku peluk tubuhnya dengan kedua tanganku.

Taeyeon POV

Dia memeluku dengan kedua tangannya. Bisa kurasakan dekapannya begitu nyaman dan hangat. Aku ingin seperti ini lebih lama.. lamaa..

Ahk! Apa ini? Rasa sakit ini selalu datang pada saat yang tidak tepat. Aaaaggghh.. kepalaku sakit sekali..

“aaagh.. aaagh..”
“taeyeon kau kenapa?” ia melepas pelukannya. Menatapku lekat.
“aaaaagghh...” aku berteriak menahan rasa sakit yang luar biasa ini. aku memegang kepalaku yang rasanya mau pecah. “uhuk..uhuk...” aku mulai terbatuk-batuk. Menyemburkan sesuatu yang anyir dan berwarna merah dari mulut serta hidungku. Dan itu adalah darah. Aku msih bisa melihat selimut ku yang terdapat banyak bercak darah dan wajah panik dari tiffany. Sekali lagi aku membuatnya kecewa. Mataku mulai kabur. Yaa.. mungkin sepertinya hanya sampai di sini..

Author POV

“taeyeon! Kim taeyeon bertahanlah! Dokter! Mana dokter!?” teriak tiffany panik.
“tiffany.. jangan pergi...” taeyeon mencoba memegangi tangan fany dengan segenap kekuatannya.
“astaga kau masih saja egois, kondisi mu memburuk! Aku akan pergi memanggil dokter!” teriak tiffany yang hatinya mulai gusar.
“tidak! Ku mohon... aku hanya ingin mengucapkan sesuatu padamu.. uhuk..” akhirnya tiffany kembali duduk menghadap taeyeon.
“jangan katakan kim.. jangan katakan.. aku tak ingin kehilanganmu..” batin tiffany.
“tiffany.. mungkin ini sudah terlambat.. tapi.. aku ingin kau tahu.. sebenarnya harapan rahasiaku waktu itu... adalah... ingin bersama mu dan melihat wajahmu di sisa akhir hidupku, dan aku senang harapan itu bisa terkabul.. uhuk...uhuk..uhuukk..” tiffany terkejut dengan apa yang di katakan taeyeon barusan. Sementara taeyeon tersenyum lemah.
“dan.. satu lagi yang ingin ku katakan fany-ah..” mulut dan hidung taeyeon terus mengeluarkan darah segar. Tarikan nafasnya mulai melemah.
“sudah cukup taeng... cukup..jangan memaksakan diri..” tangisan tiffany kembali meyeruak. Ia tak ingin mendengar kata-kata terakhir dari taeyeon.
“saranghaeyo... aku mencintai mu, tiffany hwang...”seketika fany membulatkan matanya.
“apa?”
“sarang..haeyo.....” setelah mengucapkan satu kata tersebut untuk kedua kalinya. Taeyeon ambruk. Semua kini menjadi gelap. Tiffany hanya terdiam beberapa saat menyaksikan kejadian itu berlangsung dengan cepat di depan matanya.
“kim taeyeooon!! Bangunlah ayo bangun! Kau jangan tidur lagi! Andweeeeeeeee!!! Bangun Taeyeooooon!! Huu..huu..huuu...” tiffany mendekap tubuh taeyeon yang sekarang hanyalah sebuah jasad tanpa nyawa.



6 month later...

Keobi naseo shijakjocha an hae bwaht-damyeon
Keudaen tudeoldaeji mara jom
Just bring the boys out
Jujeohamyeon gihwehneun modu neoreul bikyeo-ga
Gaseum pyeogo nawah bwahra jom
B-Bring the boys out
Cause the
Girls bring the boys out (x4)

Girl’s generation make’em feel the heat
Jeon sekye-ga uril jumo-khae
B-Bring the boys out
Sesangeurikkeul namja
Meotjin yeojadeul yeo-gi moyeora
You know the girls
B-Bring the boys out!

Prok prok prok prok..!

Suara tepuk tangan penonton bergemuruh di seluruh studio tempat acara music core berlangsung. Snsd tampil membawakan lagu hits mereka dengan sangat baik. Mereka tetap menjalankan aktifitasnya di dunia entertainment sebagai sebuah girlgroup papan atas. Walaupun kini snsd hanya beranggotakan 8 orang.

Kim taeyeon. Leader terbaik di mata personil snsd lain dan tentu saja sone. Sekarang dia sudah berada di tempat lain yang lebih baik di atas langit sana. Awalnya semua orang tak percaya kalau taeyeon sudah meninggalpada usia yang masih muda. Terutama keluarganya dan para fans. Mereka sangat sedih bahkan ada yang sampai histeris. Tetapi bersamaan dengan bergulirnya waktu, mereka bisa menerima kenyataan pahit itu. Walaupun taeyeon sudah meninggal, tidak ada pertambahan member atau leader baru untuk Snsd. Bagi mereka taeyeon adalah seorang leader yang tak akan tergantikan. Tidak ada orang yang bisa menggantikan taeyeon di hati para Sone dan semua orang yang mencintai Snsd.

@Backstage music core

Semua personil snsd sedang beristirahat..

“fiuuh.. semua berjalan lancar..” kata yuri sambil mengambil minuman.
“yaa.. unnie aku juga haus! Tolong ambilkan minuman soda di sana..” kata yoona yang langasung mendudukan dirinya di sofa.
“nih tangkap!” yuri melemparkan sekaleng minuman soda. Yoona langsung menagkapnya dan meminumnya dg cepat seperti orang yang tidak minum berhari-hari.
“aaahh segar.... eh fany unnie mau pergi kemana?” Tanya yoong yang penasaran melihat tiffany yang langsung membereskan barang-barangnya setelah perform.
“mencari udara segar..” jawabnya singkat.
“nanti cepatlah pulang ke dorm, jangan berpergian jauh sampai larut malam” kata Jessica mengingatkan.
“ne, aku tahu” timpal Tiffany cuek. Ia lalu pergi begitu saja melewati pintu keluar.
“tiffany unnie menjadi berbeda, sejak kepergian taeyeon unnie..”
“kau benar seohyun,,”
“biarlah tiffany seperti itu dulu, mungkin ia masih belum menerima. Aku yakin suatu saat ia bisa mengiklaskan taeyeon” ucap Jessica sembari menatap sosok tiffany dari kejauhan.


Malam itu tiffany mengendarai mobilnya memakai jaket beludru, berkendara sendirian melintasi jalan raya kota Seoul. Ia terus melihast ke depan. ke arah jalanan yang ramai. Di samping jok mobilnya terdapat sebuah tas kecil dan sebuah bunga lily putih. Setelah sampai di tempat tujuannya. Tiffany turun dari mobil. Kakinya terus melangkah menuju suatu tempat.

@Han river.. 21.00 KST

Tiffany duduk di atas rerumputan, menatap ke Sungai han yang terlihat indah karena di hiasi cahaya dari gedung-gedung tinggi. Cahaya yang memantul menghiasi permukaan sungai yang tenang.

Tiffany POV

Aku duduk di pinggir sungai han. Sungai yang menjadi tempat kenangan ku bersamanya. Beberapa bulan lalu ia msih bicara padaku di tempat ini. Berbicara tentang harapan. Waktu itu masih belum teralu paham dengan apa yang ia maksud. Sampai pada saat terakhir ia mengatakannya. “saranghaeyo..” kata-kata terakhir itulah yang sangat ku ingat sampai sekarang. Aku tidak menyangka ia akan mengatakannya, kukira hanya aku yang merasakan perasaan itu. Sebenarnya saat itu juga aku ingin mengatakan hal yang sama. Tapi apa boleh buat, mungkin ini sudah takdir. Aku tak bisa mengucapkannya di hadapan taeyeon sekarang. Ia sudah terlanjur pergi selamanya.

Sesaat aku terdiam..
Aku baru sadar akan hal terakhir yang di bicarakan taeyeon di tempat ini.
Perahu kertas. Perahu pembawa harapan.

Aku pun langsung mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kecil yang ku bawa. Aku melakukan hal yang sama seperti yang ku lakukan dahulu saat bersamanya di tempat ini. Ku hanyutkan perahu kertasku di atas sungai bersama sebuah bunga lily putih. Harapan ku kali ini adalah agar aku bisa di pertemukan dengannya suatu saat nanti. Di tempat indah yang disebut surga.

Dan satu lagi hal lagi yang belum sempat aku katakan padanya yaitu...

“nado saranghaeyo.. kim taeyeon.. semoga kau bisa mendengar ini di atas sana..” kataku seraya menatap langit malam kota seoul yang di penuhi banyak bintang. Tapi hanya satu bintang yang terlihat sangat terang. Dan ku percaya, bahwa bintang itu adalah kim taeyeon. Seseorang yang selamanya ada di hatiku.



END



yeeeeee tamaat..apakah sudah sad ending?? atau malah gaje ending? T-T sebenernya ga tega juga aku bikin ff kayak gini.. gimana kalo beneran kejadian???? O.O waks! seru deh.. kalo snsd kehilangan leader, gapapa aku yang jadi leader ngegantiin emak ku taeng xD hahahahaha *dibacok sone*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar