The last
hope on a paper boat
CAST : cari aja sendiri ok? :p
GENRE : sad, romance
LENGTH : twoshoot
adooohh -___- kampret beudd
maapin yaa.. tadi ada sedikit kesalahan teknis. blog aku tiba-tiba error. mendadak postingan ku jadi hilang! jadi harus aku posting ulang deh -,- tapi untungnnya yang sekarang bener lagi.. hahahaha.. XD *cipok blog* sekarang ayo kita lanjutkan mewek-mewekanya.. huuu.. huuu.. huu.. T^T
.
.
.
.
Masih ingat dalam
pikiran, taeyeon pernah mengajaknya ke suatu tempat, yang katanya adalah tempat
untuk mengabulkan harapan..
_Flashback_
“taeng kau mau
membawa ku kemana?”
“kemana saja... hihi..”
kata taeyeon tertawa kecil sambil menutup mata tiffany.
“kau tidak akan membawa
ku ke kuburan atau istana drakula kan?”
“hmm, mungkin
saja..” taeyeon tersenyum-senyum melihat wajah tiffany yang mulai ketakutan.
“aish, jangan
taeng...”
“hahaha aku
bohong.... nah sekarang buka matamu..” tiffany membuka mata dan sedikit
mengejap-ngejapkanya.
“aah? Ini kan
sungai han?”
“yap memang..”
“tae, kau
membawaku ke sungai han untuk memancing?”
“tidak.. aku hanya
ingin menghabiskan sore ini bersamamu” kata taeyeon tersenyum kecil.
Ia duduk
di rerumputan di pinggir sungai han. Tiffany juga ikut duduk di samping taeyeon.
Keduanya menatap ke arah sungai yang mengalir tenang. Sungai han saat itu
terlihat berwarna jingga karena pantulan cahaya matahari sore yang mulai
meredup. Sesekali taeyeon melirik ke arah tiffany sambil tersenyum. Lalu ia
mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kecil yang ia bawa. Secarik kertas dan
sebuah ballpoint. Taeyeon menuliskan sesuatu pada kertas itu. Lalu kertas putih
yang telah di tulisi itu ia bentuk menjadi sebuah perahu kertas.
“kau sedang apa
tae?” Tanya tiffany penasaran melihat apa yang taeyeon lakukan.
“membuat harapan .....
untuk di kabulkan .......” katanya sambil menghanyutkan perahu kertas itu di atas
sungai han.
“harapan? Harapan
apa?”
“harapan agar snsd
selalu menjadi grup musik terbaik, dan... harapan rahasia ku...”
“harapan rahasia?
Hehe ini menarik, memangnya bisa di kabulkan ya?” tiffany terlihat antusias dengan
apa yang di katakana taeyeon.
“tentu saja bisa,
asal kau percaya.. aku sering melakukannya di sini, seseorang bilang kalau
sungai ini tempat untuk mengabulkan semua harapan. mau mencobanya? Ini
menyenangkan..” taeyeon menyodorkan secarik kertas dan ballpoint itu. Tiffany langsung
menuliskan apa yang ia harapkan. Lalu fany menghayutkan perahu kertasnya di
sungai sambil mengepalkan kedua tangannya seperti berdoa.
“apa yang kau
harapkan?” Tanya taeyeon penasaran.
“apa yaa? Kau mau
tahu?” goda tiffany. Taeyeon mengangguk cepat.
“beneran?”
“ya fany
katakanlah..”
“umm... itu
rahasia ku! Hahahaha..”
“ya! Hwang mi
young! Kau pelit”
“kau sendiri tidak
mengatakan harapan rahasiamu padaku, siapa yang pelit? Weee :P”
“ya! Awas kau ya!
Rasakan ini hahahaha” taeyeon menyipratkan air ke wajah tiffany.
“taeng~! Bajuku
basah.. huu..” rengek tiffany. Ia tak mau kalah, fany pun membalas perbuatan
taeyeon. Mereka berdua kini tertawa-tawa sambil bermain air.
_flashback end_
Tiffany POV
Kenangan yang akan
selalu ku ingat sepanjang hidupku. Aku ingin itu terulang kembali. Aku ingin
merasakan saat saat bahagia denganmu lagi kim taeyeon. Maka dari itu, bangun
lah..
“bangunlah
taeyeon.. hiks.. kumohon buka matamu.. kau tak ingin mengecewakan semua orang
di sekitarmu bukan? Kau tak ingin mengecewakan sone kan? Buktikan kalau kau
leader yang hebat! Kau kuat, kumohon taeyeon...... hiks..hiks..hiks...” aku tak
sanggup lagi. Air mataku mengalir deras tanpa bisa ku bendung. Meluapkan semua
emosiku. Aku terus menggenggam sebelah tangannya dengan kedua tanganku, menutupi
wajahku yang sembab karena menangis. Tiba-tiba kurasakan sesuatu yang aneh.
Jari-jari taeyeon bergerak. Walau pelan bisa kurasakan. Dan memang iya.
Tangannya pun mulai bergerak.
“tif..fany...”
Aku keget. Apa
yang baru saja ku dengar itu? Seperti suara taeyeon. Aku langsung menatap
wajahnya.
“tiffany....”
Suara itu
terdengar lagi dan kali ini memang terucap dari bibir taeyeon yang bergetar
menyebut namaku. Ajaib. Perlahan tapi pasti, bisa ku lihat taeyeon mulai sadar dan
membuka matanya. Ia melirikku. Melirikku dengan mata indahnya yang sedikit sayu,
ya tuhan ini keajaiban. Tangan taeyeon bergerak pelan kearah wajahku. Ia menghapus
air mataku yang sejak tadi terus mengalir. Bisa kurasakan tangan lembutnya
menyentuh pipiku.
“jangan...menangis...”
ucapnya lemah.
“taeyeon! Kau
sadar taeyeon? Kau sadar! Aku akan memberi tahu dokter!”
“tidak...” ia
memegangi tanganku seolah tak mau aku pergi dari situ.
“jangan... aku
tidak mau... dokter.. menggangu saat saat aku bersama mu..” katanya
terbata-bata. Ia berusaha bangun dari tempat tidurnya. Aku panik dan langsung
memegangi punggungnya mengingat ia belum pulih benar dari koma selama 2 minggu.
“jangan memaksakan
diri, kau baru saja sadar..”
“aku hanya ingin
wajahmu lebih dekat.. fany-ah..”
“taeyeon..” tatapan
matanya terlihat seperti orang yang memohon dengan tulus. Akhirnya ku sandarkan
kepalanya di atas sebuah bantal yang di buat berdiri, agar ia bisa duduk.
“fany.. maafkan
aku...”
“untuk apa kau
minta maaf? Kau tidak punya salah terhadapku..” kataku lirih. Sepertinya aku
akan menangis lgi. Tatapannya itu.. ya tuhan..
“tidak, aku banyak
mengecewakan semua orang... terutama kau.. aku terlalu banyak membuatmu
bersedih... mianhe fany-ah.. mianhe..”
kata-katanya sungguh membuat hati ini tak karuan.
“untuk apa kau
bicara seperti ituu? Sebelum kau berkata aku sudah memaafkanmu sejak dulu..”
kataku meyakinkannya.
“kalau begitu..gomawo..”
ia tersenyum. Kemudian menatap ke arah meja kecil. “bunga lily putih? Kau yang
meletakannya di sana?”
“ne, kau suka?”
“hmm, sangat
suka.. ku harap kau masih bisa mengirimkannya pada ku, walau aku sudah berada
di tempat yang lain..”
“a-apa maksudmu?
Jangan berkata yang tidak-tidak kim taeyeon!” aku terkejut dengan perkataan
taeyeon berusan. Lalu ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya kembali..
“udara yang
benar-benar segar... bolehkah aku memeluk mu fany-ah?” pintanya. Aku pun tidak
dapat menolak dan hanya bisa menurutinya. Ku peluk tubuhnya dengan kedua
tanganku.
Taeyeon POV
Dia memeluku
dengan kedua tangannya. Bisa kurasakan dekapannya begitu nyaman dan hangat. Aku
ingin seperti ini lebih lama.. lamaa..
Ahk! Apa ini? Rasa
sakit ini selalu datang pada saat yang tidak tepat. Aaaaggghh.. kepalaku sakit
sekali..
“aaagh.. aaagh..”
“taeyeon kau
kenapa?” ia melepas pelukannya. Menatapku lekat.
“aaaaagghh...” aku
berteriak menahan rasa sakit yang luar biasa ini. aku memegang kepalaku yang
rasanya mau pecah. “uhuk..uhuk...” aku mulai terbatuk-batuk. Menyemburkan
sesuatu yang anyir dan berwarna merah dari mulut serta hidungku. Dan itu adalah
darah. Aku msih bisa melihat selimut ku yang terdapat banyak bercak darah dan
wajah panik dari tiffany. Sekali lagi aku membuatnya kecewa. Mataku mulai kabur.
Yaa.. mungkin sepertinya hanya sampai di sini..
Author POV
“taeyeon! Kim
taeyeon bertahanlah! Dokter! Mana dokter!?” teriak tiffany panik.
“tiffany.. jangan
pergi...” taeyeon mencoba memegangi tangan fany dengan segenap kekuatannya.
“astaga kau masih
saja egois, kondisi mu memburuk! Aku akan pergi memanggil dokter!” teriak
tiffany yang hatinya mulai gusar.
“tidak! Ku mohon...
aku hanya ingin mengucapkan sesuatu padamu.. uhuk..” akhirnya tiffany kembali
duduk menghadap taeyeon.
“jangan katakan
kim.. jangan katakan.. aku tak ingin kehilanganmu..” batin tiffany.
“tiffany.. mungkin
ini sudah terlambat.. tapi.. aku ingin kau tahu.. sebenarnya harapan rahasiaku
waktu itu... adalah... ingin bersama mu dan melihat wajahmu di sisa akhir
hidupku, dan aku senang harapan itu bisa terkabul.. uhuk...uhuk..uhuukk..”
tiffany terkejut dengan apa yang di katakan taeyeon barusan. Sementara taeyeon
tersenyum lemah.
“dan.. satu lagi
yang ingin ku katakan fany-ah..” mulut dan hidung taeyeon terus mengeluarkan
darah segar. Tarikan nafasnya mulai melemah.
“sudah cukup taeng...
cukup..jangan memaksakan diri..” tangisan tiffany kembali meyeruak. Ia tak
ingin mendengar kata-kata terakhir dari taeyeon.
“saranghaeyo...
aku mencintai mu, tiffany hwang...”seketika fany membulatkan matanya.
“apa?”
“sarang..haeyo.....”
setelah mengucapkan satu kata tersebut untuk kedua kalinya. Taeyeon ambruk.
Semua kini menjadi gelap. Tiffany hanya terdiam beberapa saat menyaksikan
kejadian itu berlangsung dengan cepat di depan matanya.
“kim taeyeooon!! Bangunlah
ayo bangun! Kau jangan tidur lagi! Andweeeeeeeee!!! Bangun Taeyeooooon!! Huu..huu..huuu...”
tiffany mendekap tubuh taeyeon yang sekarang hanyalah sebuah jasad tanpa nyawa.
6 month later...
Keobi naseo shijakjocha an hae bwaht-damyeon
Keudaen tudeoldaeji mara jom
Just bring the boys out
Keudaen tudeoldaeji mara jom
Just bring the boys out
Jujeohamyeon gihwehneun modu neoreul bikyeo-ga
Gaseum pyeogo nawah bwahra jom
B-Bring the boys out
Cause the
Girls bring the boys out (x4)
Gaseum pyeogo nawah bwahra jom
B-Bring the boys out
Cause the
Girls bring the boys out (x4)
Girl’s generation make’em feel the heat
Jeon sekye-ga uril jumo-khae
B-Bring the boys out
Sesangeurikkeul namja
Meotjin yeojadeul yeo-gi moyeora
You know the girls
B-Bring the boys out!
Jeon sekye-ga uril jumo-khae
B-Bring the boys out
Sesangeurikkeul namja
Meotjin yeojadeul yeo-gi moyeora
You know the girls
B-Bring the boys out!
Prok prok prok
prok..!
Suara tepuk tangan
penonton bergemuruh di seluruh studio tempat acara music core berlangsung. Snsd
tampil membawakan lagu hits mereka dengan sangat baik. Mereka tetap menjalankan
aktifitasnya di dunia entertainment sebagai sebuah girlgroup papan atas. Walaupun
kini snsd hanya beranggotakan 8 orang.
Kim taeyeon. Leader
terbaik di mata personil snsd lain dan tentu saja sone. Sekarang dia sudah berada
di tempat lain yang lebih baik di atas langit sana. Awalnya semua orang tak
percaya kalau taeyeon sudah meninggalpada usia yang masih muda. Terutama keluarganya
dan para fans. Mereka sangat sedih bahkan ada yang sampai histeris. Tetapi
bersamaan dengan bergulirnya waktu, mereka bisa menerima kenyataan pahit itu. Walaupun
taeyeon sudah meninggal, tidak ada pertambahan member atau leader baru untuk
Snsd. Bagi mereka taeyeon adalah seorang leader yang tak akan tergantikan. Tidak
ada orang yang bisa menggantikan taeyeon di hati para Sone dan semua orang yang
mencintai Snsd.
@Backstage music
core
Semua personil
snsd sedang beristirahat..
“fiuuh.. semua
berjalan lancar..” kata yuri sambil mengambil minuman.
“yaa.. unnie aku
juga haus! Tolong ambilkan minuman soda di sana..” kata yoona yang langasung
mendudukan dirinya di sofa.
“nih tangkap!”
yuri melemparkan sekaleng minuman soda. Yoona langsung menagkapnya dan
meminumnya dg cepat seperti orang yang tidak minum berhari-hari.
“aaahh segar.... eh
fany unnie mau pergi kemana?” Tanya yoong yang penasaran melihat tiffany yang
langsung membereskan barang-barangnya setelah perform.
“mencari udara
segar..” jawabnya singkat.
“nanti cepatlah
pulang ke dorm, jangan berpergian jauh sampai larut malam” kata Jessica
mengingatkan.
“ne, aku tahu”
timpal Tiffany cuek. Ia lalu pergi begitu saja melewati pintu keluar.
“tiffany unnie
menjadi berbeda, sejak kepergian taeyeon unnie..”
“kau benar
seohyun,,”
“biarlah tiffany
seperti itu dulu, mungkin ia masih belum menerima. Aku yakin suatu saat ia bisa
mengiklaskan taeyeon” ucap Jessica sembari menatap sosok tiffany dari kejauhan.
Malam itu tiffany
mengendarai mobilnya memakai jaket beludru, berkendara sendirian melintasi
jalan raya kota Seoul. Ia terus melihast ke depan. ke arah jalanan yang ramai.
Di samping jok mobilnya terdapat sebuah tas kecil dan sebuah bunga lily putih. Setelah
sampai di tempat tujuannya. Tiffany turun dari mobil. Kakinya terus melangkah
menuju suatu tempat.
@Han river.. 21.00
KST
Tiffany duduk di
atas rerumputan, menatap ke Sungai han yang terlihat indah karena di hiasi cahaya
dari gedung-gedung tinggi. Cahaya yang memantul menghiasi permukaan sungai yang
tenang.
Tiffany POV
Aku duduk di
pinggir sungai han. Sungai yang menjadi tempat kenangan ku bersamanya. Beberapa
bulan lalu ia msih bicara padaku di tempat ini. Berbicara tentang harapan. Waktu
itu masih belum teralu paham dengan apa yang ia maksud. Sampai pada saat
terakhir ia mengatakannya. “saranghaeyo..” kata-kata terakhir itulah yang
sangat ku ingat sampai sekarang. Aku tidak menyangka ia akan mengatakannya,
kukira hanya aku yang merasakan perasaan itu. Sebenarnya saat itu juga aku
ingin mengatakan hal yang sama. Tapi apa boleh buat, mungkin ini sudah takdir. Aku
tak bisa mengucapkannya di hadapan taeyeon sekarang. Ia sudah terlanjur pergi
selamanya.
Sesaat aku
terdiam..
Aku baru sadar
akan hal terakhir yang di bicarakan taeyeon di tempat ini.
Perahu kertas. Perahu
pembawa harapan.
Aku pun langsung
mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kecil yang ku bawa. Aku melakukan hal yang sama
seperti yang ku lakukan dahulu saat bersamanya di tempat ini. Ku hanyutkan
perahu kertasku di atas sungai bersama sebuah bunga lily putih. Harapan ku kali
ini adalah agar aku bisa di pertemukan dengannya suatu saat nanti. Di tempat
indah yang disebut surga.
Dan satu lagi hal
lagi yang belum sempat aku katakan padanya yaitu...
“nado
saranghaeyo.. kim taeyeon.. semoga kau bisa mendengar ini di atas sana..” kataku
seraya menatap langit malam kota seoul yang di penuhi banyak bintang. Tapi hanya
satu bintang yang terlihat sangat terang. Dan ku percaya, bahwa bintang itu
adalah kim taeyeon. Seseorang yang selamanya ada di hatiku.
END
yeeeeee tamaat..apakah sudah sad ending?? atau malah gaje ending? T-T sebenernya ga tega juga aku bikin ff kayak gini.. gimana kalo beneran kejadian???? O.O waks! seru deh.. kalo snsd kehilangan leader, gapapa aku yang jadi leader ngegantiin emak ku taeng xD hahahahaha *dibacok sone*
END
yeeeeee tamaat..apakah sudah sad ending?? atau malah gaje ending? T-T sebenernya ga tega juga aku bikin ff kayak gini.. gimana kalo beneran kejadian???? O.O waks! seru deh.. kalo snsd kehilangan leader, gapapa aku yang jadi leader ngegantiin emak ku taeng xD hahahahaha *dibacok sone*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar