Cast : Yoona
SNSD,Donghae SUJU.
Support cast :Siwon
SUJU,Minho Shinee,Seohyun SNSD,Yuri SNSD,Kyuhyun SUJU, Yesung SUJU.
Other cast : Tiffany
SNSD, Victoria f(x)
Genre :
romance,friendship and school life.
Author : Jung Hye Mi
Disclaimer : Cerita
ini murni 10000% BUKAN bikinan gue
._. ini punya temen gue yang ELF banget-_- sebenernya ini udah di posting di
blog dia. Gue Cuma mau nge-repost doang soalnya gue di paksa ama dia buat
ngepos ni ff biar tenar(?) (katanya.-.) jadi.. kalo ada yang ngerasa pernah
baca ceritanya ya emang ini ff yang sama.
Kalo gitu cekidot,
happy reading…..
(part 2)
Sejak saat itu seohyun merasakan hal yang aneh, ia tak tau apa rasa itu.
Tapi, yang pasti ia merasa sangat nyaman ketika dekat dengan kyuhyun.
(part 3)
Author POV
Ke esokan harinya
@rumah donghae dan seohyun
Donghae merasa heran ketika
sarapan ia tidak melihat seohyun, donghae pun bertanya pada ibunya.
“eomma seo mana, biasanya dia
sudah siap?”
“sebentar eomma lihat dulu ke
kamarnya”
Lalu eomma nya pun menuju ke
kamar seohyun dan mengetuk pintunya, tok..tok...tok..
“seo ayo sarapan oppamu sudah
menunggu!” teriak eommanya, namun tak ada jawaban sedikit pun dari seo.
“seo ?ayo nanti telat lho”
teriak eommanya lagi. Lalu eommanya memutuskan untuk masuk dan ternyata pintu
nya tidak di kunci, ternyata seohyun sedang terbaring di kasurnya.
“omo seo kau kenapa jagiya?
Badan mu panas sekali” eommanya sangat kaget melihat keadaan seohyun dan
langsung memneri tahu donghae bahwa seohyun sedang sakit dan tidak bisa
berangkat sekolah.
@school
“hae kenapa hari ini kau tidak
bersama adikmu ?” tanya yesung yang melihat donghae tidak membonceng seohyun
hari ini.
“oh, itu dia sedang sakit” kata
donghae lemas.
“MWO? Seohyun sakit?” tanya
kyuhyun seraya membulatkan matanya. ‘apa karena kejadian kemarin’ batin kyuhyun
“iya begitulah sepertinya ini
salahku, dia jadi memikirkan sesuatu” donghae pun semakin tertunduk lemas, ia
ingat karena ejekannya yang mungkin membuat seohyun kepikiran.
‘mwo? Apa donghae mengetahui
kejadian kemarin padahal aku tak memberitahunya, apa seohyun yang memberti
tahukannya sendiri, aiish tapi mana mungkin seohyun sendiri yang menyuruhku
untuk tidak memberitahukannya pada donghae’ batin kyuhyun.
Sementara itu kedua sahabat
seohyun, yoona dan yuri juga mengkhawatirkan seohyun karena jam pertama sudah mau mulai seohyun belum
datang juga.
Yoona POV
Duh udah jam segini kenapa seo
belum datang juga, batinku
“yul kemarin kamu ketemu seo ga?”
tanya ku pada yuri.
“ani aku tidak menemukannya,
yak! Sudah jam segini belum datang juga tuh bocah” kata yuri sambil berdecak.
Kulihat donghae sunbae seperti
melangkah menuju kelasku, apa jangan-jangan…..
“annyeong” sapanya singkat.
“annyeong, ada apa sunbae? Seo
mana?” tanya ku.
“seo tidak sekolah hari ini, dia
sedang sakit”
“mwo? Sakit apa?”
“kata eomma sih demam, oh ya ini
surat keterangan ijinnya ” jawabnya sambil menyerahkan surat ijin seohyun.
“kalau begitu aku permisi ya, annyeong” lanjutnya, lalu melangkah meninggalkan
kelas ku.
“Mwo? Seohyun sakit?” kata yuri.
“hm iya yul kita jenguk yuk!”
jawabku smbil mengajak yuri menjenguk seohyun.
“tapi kan kamu harus membantu
donghae sunbae di sekertariat”
“oh iya ya, ya sudah kita telpon
saja yuk!”
Aku dan yuri pun menelpon
seohyun dan menanyakan keadaan nya dan meminta maaf karena tidak bisa
menjenguk.
Lalu jam pelajaran pun di mulai,
aku merasa aneh hari ini karena tidak ada seohyun. Dan lagi-lagi ketika jajan
di kantin aku merasa sangat aneh jika hanya berdua dengan yuri karena kami
selalu terbiasa bertiga. Aku pun bertanya pada yuri.
“yul apa kau merasa aneh?”
“begitulah, ku rasa karena tidak
ada seohyun” jawabnya.
Dan tak terasa bel pulang pun
berbunyi seperti biasa aku ke ruang sekertariat untuk membantu donghae sunbae,
saat tiba di sanaaku melihat donghae sunbae sangat murung dan tidak
bersemangat.
“annyeonghaseyo sunbae” sapaku.
“eh annyeong ” jawabnya seperti
kaget akan kedatangan ku.
“sunbae hari ini ada yang bisa
ku bantu?”
“ne, ini tolong bereskan ya,
setelah itu kita pulang”
“ne ” jawabku dan langsung
membereskan berkas-berkas tersebut lalu membereskan ruangan donghae sunbae
juga.
“sunbae, semuanya sudah selesai
apa aku boleh pulang?” tanya ku.
“ne, tapi…”
“nde? Tapi apa”
“hari ini pulang dengan ku ya!”
pintanya.
DEG….. jantung ku berdetak
semakin kencang setelah mendengar permintaan itu.
Omo dia mengajak ku pulang
bersama, apa aku tidak mimpi?
“tapi sunbae apa tidak
merepotkan?” tanyaku.
“tentu saja tidak, kaja kita
pulang, tapi temani aku ke toko buku dulu ya ada buku yang harus ku beli”
katanya sambil tersenyum, membuatku ngefly ke genteng. J
“ne ” jawabku singkat. Lalu kami
segera ke toko buku.
@ toko buku
Aku melihat koleksi novel
terbaru di toko buku tersebut, aku pun langsung mengambilnya dan ternyata itu
adalah novel terbaru yang ku tunggu-tunggu itu. Dan aku melihat donghae sunbae
juga sudah menemukan buku yang ia cari, tapi kenapa ia bebelok ke arah kumpulan
komik? Kata seohyun dia tidak suka komik, malah suka marah kalau seohyun sedang
baca komik. Dan kami pun segera membayar buku yang di beli ke kasir. Aku
terperanjat kaget ketika donghae sunbae mengatakan dia yang akan membayar novel
ku.
“aku saja yang bayar”
“tapi sunbae”
“sudahlah tidak apa-apa ko,
anggap saja imbalan selama ini telah membantuku” katanya lembut.
“g…gomawo sunbae”
“chonmaeyo, eh tapi jangan
panggil aku sunbae panggil saja oppa kau kan sahabat adiku, anggap saja aku
kakakmu, arraso?”
“ne, oppa” jawabku tertunduk.
“nah begitu kan enak di dengar”
kata donghae oppa sambil tersenyum manis.
‘jadi dia hanya menganggap aku
sebagai seorang adik, tidak lebih, ah yoona paboya seharusnya kau sadar siapa
namja ini, mana mungkin dia menyukaimu’ gerutu ku dalam hati.
Donghae oppa pun mengantar ku
pulang dan ketika sampai,aku menawarkan dia untuk mampir, tapi lainkali saja,
katanya dan langsung meninggalkan kediamanku.
@Donghae house
Donghae POV
“eomma bagaimana keadaan seo?
Apa sudah baikan?” tanya ku pada eomma.
“oh seo sudah agak baikan
sekarang” jawab eomma sambil tersenyum.
“apa dia sedang istirahat?”
“eomma rasa begitu, soalnya tadi
seo habis minum obat, memang kenapa? “
“aku ingin bertemu seo, eh iya eomma masak apa?”
“rahasia, sudah sana mandi dulu
setelah itu makan, ppali”
“ne” jawabku.
Lalu akupun menuruti titah eomma
ku dan setelah itu aku menemui seo di kamarnya.
“seo ini oppa, boleh masuk?”
“ne oppa masuk saja” jawabnya.
Lalu akupun membuka pintu kamar
seohyun, kulihat dia sedang mengerjakan tugas sekolah.
“seo kau sedang apa?” tanyaku.
“oh ini oppa aku sedang
mengerjakan tugas matematika, soalnya buat besok kan aku besok mau sekolah”
jawabnya sambil terus berkutat dengan bukunya.
“oh begitu, tapi apa sudah
sembuh?”tanya ku sambil menyentuh kenignya.
“ya kurasa begitu, oppa bantuin
dong susah nih ” pintanya.
“hm baiklah”
Lalu akupun membantu seohyun
mengerjakan tugasnya dan aku tunda untuk memberikan komik yang tadi ku beli,
nanti dia malah baca komik dan melupakan tugas matematikanya.
“oppa yang ini bagaimana?” tanya
seohyun sambil menggaruk kepalanya tentu bukan karena gatal melainkan pusing.
“yang ini…. Bla….bla….bla…..”
jawabku sambil menjelaskan, maklum semenjak aku menjadi ketua OSIS aku tidak
memberi pelajaran tambahan matematika pada adiku ini karena dia payah di
pelajaran yang satu ini. lalu setelah selesai aku memberikan komik itu untuk
seo dan dia terlihat sangat senang sekali, aku pun ikut senang melihatnya. Dia
pun aku suruh untuk segera tidur. Jujur saja aku masih merasa bersalah padanya
dan apa gara-gara itu dia jadi sakit? Apa aku harus bertanya dulu? Ah aku rasa
tidak perlu dan kini seohyun kan sudah sembuh, lebih baik aku tidur saja lah.
Author POV
Ke esokan harinya di
sekolah
“seo kau sudah sembuh padahal
kami baru saja nanti siang mau menjenguk ” kata yoona sambil mengelus rambut
seohyun dengan sayang.
“ne kurasa aku sudah merasa
baikan” jawab seohyun.
“syukurlah kalau begitu, donghae
oppa sangat mengkhawatirkan mu seo”
“mwo? Kau memanggil sunbae
‘oppa’ sejak kapan? Apa jangan-jangan kalian?” kata yuri dengan membulatkan
matanya karena tidak percaya.
“anio yuri-ah aku memanggilnya
oppa karena donghae oppa bilang ‘jangan terlalu formal dan kau kan sahabat adikku
anggap saja aku ini kakakmu’ begitulah” jelas yoona.
“sudah-sudah tidak usah
meributkan hal itu, lagian siapapun boleh ko manggil dia oppa, atau appa deh
sekalian” seohuyn melerai.
“ya sudah kalau begitu kita ke
perpus yuk, ada buku yang ingin aku baca nih” ajak yoona.
“ya sudah, ayo” jawab yuri.
Dan mereka betiga pun melangkahkan kaki menuju
perpustakaan sekolah, tanpa mereka sadari seorang namja sedang mengikuti mereka,
dan ketika sampai di perpustakaan diam-diam memperhatika mereka, lebih tepatnya
ia memperhatikan yoona. Dan laki-laki itupun menghampiri yoona.
“annnyeong” sapanya singkat.
“eh.. minho oppa annyeong” jawab
yoona.
“kau suka ke perpus juga ya?”
“ne, begitulah”
Mereka pun membaca sambil berbincang
sedangkan seohyun dan yuri sedang memilih buku yang ingin mereka baca. Di
tengah perbincangannya minho menyatakan cinta pada yoona membuat yoona kaget
dan membulatkan matanya.
“yoona, apa kau mau jadi
yeojachinguku?” Tanya minho
“nde? Maaf oppa apa tidak salah
dengar?”
“tentu saja tidak, aku serius
yoong”
“t…t…ta..pi oppa aku..”
“tapi apa?” minho memotong
kata-kata yoona
“aku tidak bisa karena aku hanya
menganggap oppa sebagai kakak” jawab yoona
“hm ya sudah kalau begitu, aku
tidak memaksamu ko lagi pula lebih baik seperti ini kan?”
“mianhae” yoona tertunduk
“hm gwencana” jawab minho
Lama kelamaan yoona merasakan
hal yang aneh dengan tingkah laku minho yang sedikit agresif padanya, lalu ia
pun memutuskan untuk meninggalkan perpustakaan dan kembali ke kelas.
“oppa aku ke kelas duluan ya,
annyeong”
“lho kan belum selesai bacanya”
“sudah ko, annyeong oppa” pamit
yoona tanpa memperdulikan kedua temannya yang masih berada di dalam
perpustakaan,
Dia melangkah menuju kelas dengan langkah yang sangat cepat seakan
sedang di kejar oleh serigala yang siap menerkamnya. Entah apa yang
dipikirkannya, dia merasa tingkah laku minho padanya seakan aneh dan
mengerikan. Sesampainya di kelas ia langsung duduk di bangkunya dengan nafas
yang tersengal-sengal.
@perpustakaan
Yuri yang sedari tadi membaca buku mulai menyadari ketidakberadaan
yoona.
“seo, yoona mana? Kok gak keliatan?”tanya yuri.
“eh iya yah, ko gak keliatan ya? Bukannya tadi sama minho oppa?”
“oh mungkin mereka duluan kali, yaudah deh aku mau udahan aja”
“oke deh kajja”
Akhirnya mereka berdua meninggalkan perpustakaan dan kembali menuju
kelas, ketika sampai di kelas yuri dan seohyun kaget melihat yoona yang sedang
melamun sambil terus mengatur nafasnya. Akhirnya yuri dan seohyun menghampiri
yoona.
“yoong kau kenapa? “ tanya
seohyun.
“anio aku hanya melamun” jawab yoona
“eh tadikenapa ko pergi duluan gak bilang-bilang?” tanya yuri.
“oh mian tadi aku kebelet jadi gak pamit” jawab yoona dengan tergugup.
“eh bukannya tadi sama minho oppa ya?” tanya seohyun.
“heem” jawab yoona sambil mengangguk.
“tadi ngapain aja? Apa jangan-jangan kalian jadian ya?” tanya yuri
bertubi-tubi.
“duh yul apaan sih, mana mungkin aku jadian sama orang yang baru aku
kenal, lagi pula mana mugnkin monho oppa suka padaku.”
“sudah-sudah jangan ngeributin masalah cinta-cintaan.” lerai seohyun
sambil berteriak
“yah seo gak asik deh huuft… ya udah deh kita siap-siap jam pelajaran
mau di mulai nih.”
Teeeeeeet…….teeeeet……teeeeeet……
Suara bel tanda berakhirnya
pelajaran pun berbunyi dan semua siswa pun berbondong-bondong keluar dari
kelasnya. Seohyun dan yuri seperti biasanya mereka pulang berdua karena yoona
harus mengikuti rapat osis.
“yoona kami duluan ya! annyeong”
pamit seohyun.
“ne joshimayo”
Tak lama kemudian kedua
sahabatnya itu pun menghilang dari pandangan yoona dan ia pun meangkahkan
kakinya menuju ruang sekertariat osis.
.
.
.
Tak terasa rapat pun selesai,
kini waktunya untuk yoona pulang, tapi ia pergi ke toilet karena merasa tidak
tahan buang air kecil, setelah buang air kecil ia pun keluar dari toilet tapi
di balik tembok ada seorang yang sudah dari tadi menunggu yoona untuk keluar.
Tanpa basa-basi lagi orang tersebut langsung membekap yoona dari belakang.
Yoona yang terkejut pun meronta-ronta meminta pertolongan, tapi kekuatan orang
tersebut tak sebanding dengannya. Yoona kemudian di Tarik paksa memasuki toilet
oleh orang tersebut. Punggungnya kemudian di banting keras ke arah tembok
toilet. Dan saat itu pula yoona sangat kaget mengetahui kalau orang tersebut
adalah Minho.
“ophh.. phaa..!?”
“kau!”
BUKK!
Minho memukul yoona
dengan keras sampai ia terjatuh ke lantai.
“oppa, apa yang kau .
. . . . ugh,,”
Minho mendekati yoona
dan memegang dagunya.
“ya !kau mencoba
mengabaikanku? Menolaku? Aiish jinja sebelumnya tidak ada yang menolaku , dasar
yeoja sombong!” teriak minho.
“jebal lepaskan aku
oppa! Aku tidak mengerti apa yang kau katakan”
“akan ku lakukan
sesuatu yang membuatmu tidak bias menolaku”
“andweee oppa. Tolong
tolong…..” teriak yoona.
Beruntung donghae
mendengar teriakan yoona.
“Ku dengar ada yang
berteriak minta tolong, ku rasa dari arah rest room. Lebih baik aku kesana”
gumam donghae.
Donghae pun langsung
memasuki rest room dan terkejut melihat seorang namja yang hampir merebut
keperawanan seorang yeoja. Donghae pun langsung menarik namja itu dan
mendorongnya hingga tersungkur dan perkelahian pun tak terelakan lagi.
……………..
“Yoona gwencana?” Tanya donghae
“gwencana oppa, gomawo telah menolong ku kalau tidak ada oppa aku tidak
tahu bagaimana nasibku” kata yoona lalu membungkuk.
“sudahlah yang penting kau selamat, biar ku laporkan dia pada guru besok
kajja ku antar pulang”
“ne” jawab yoona singkat.
Donghae pun langsung mengantar yoona pulang, ia merasa khawatir minho
akan berbuat yang lebih dari ini, bahkan ini sangat keterlaluan. Rasa khawatir
donghae bahkan bukan hanya khawatir melainkan di sertai perasaan aneh yang
selalu menghampiri nya setiap saat sedang bersama yoona.
Ke esokan harinya dongae pun melaporkan kejadian yang di alami yoona
kemarin dan akhirnya minho di keluarkan dari sekolah. Dan mulai saat itu
donghae berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga yoona, entah kenapa dia
merasa bahwa ia menyayangi yoona lebih dari rasa sayang kakak terhadap adiknya
‘apa mungkin aku menyukai yoona’ batinnya.
Dan kini kedekatan mereka berdua terlihat lebih akrab namun yoona merasa
galau karena ia belum menjawab pertanyaan siwon yang memintanya untuk menjadi
yeojachingunya padahal ia berjanji untuk menjawabnya di akhir semester dan ini
sudah hampir akhir semester, namun ia berfikir sesaat, meskipun ia menyukai
donghae namun ia rasa donghae tidak akan pernah membalas perasaan nya karena
hanya menganggap dirinya sebagai seorang adik, dan yoona dengan bulat
memutuskan untuk membalas perasaan siwon padanya karena ia ingin membalas
kebaikan siwon selama ini.
Seperti biasa di sekolah, ketika
jam istirahat ketiga sahabat ini (yuri,yoona dan seohyun) pergi ke kantin untuk
sekedar minum atau membeli makanan. Yoona yang melihat siwon sedang duduk
langsung menghampiri nya, yoona merasa kalau saat ini adalah saat yang tepat untuk
membalas cinta siwon.
“annyeong oppa”
“yoona? annyeong”
“tidak, aku tidak sendiri” jawab
siwon dingin.
Tiba-tiba seorang yang tidak
asing lagi di mata yoona datang membawa dua botol minuman, ya, dia adalah
tiffany hwang yeoja terkenal di sekolah ini.
‘kenapa dia ke sini, mengganggu saja’ gerutu
yoona dalam hati.
Namun tiba-tiba saja
yoona di kaget kan dengan perkataan yang di lontarkan tiffany, seakan di hantam
pukulan tinju yang membuatnya KO di tempat.
TBC

Tidak ada komentar:
Posting Komentar